Tangguh di Sekolah

Anak-anak berkebutuhan khusus dan/atau yang termarginalkan baik karena lokasi, kondisi ekonomi dan stigma sosial seringkali menjadi kelompok yang paling rentan di satuan pendidikan formal seperti di sekolah, kampus dan juga non formal seperti bimbingan belajar, skstrakurikuler dan sanggar kesenian.

Comprehensive School Safety Framework yang di Indonesia diaplikasikan dalam program Satuan Pendidikan Aman Bencana, menjadi acuan Tenggara Akademi Mitigasi dalam mengurangi risiko di satuan pendidikan, dan meningkatkan kemampuan memitigasi krisis iklim yang akan berakibat pada krisis anak-anak.

Darimana harus memulai?

Pengembangan kemandirian menjadi prioritas untuk menciptakan generasi tangguh di kalangan anak-anak berkebutuhan dan/atau yang termarginalkan. Para guru dan pendamping lainnya harus memiliki metode dan pendekatan berdasarkan kebutuhan anak-anak tersebut

Hasil Akhir

Anak-anak berkebutuhan khusus atau yang termaginalkan diharapkan dapat hidup dalam lingkungannya tanpa stigma dan diskriminasi. Mereka bahkan akan mendapatkan dukungan untuk terus beradaptasi dengan berbagai kondisi yang berubah-ubah dalam masyarakat, termauk saat terjadinya bencana.

Ketua Yayasan Tenggara Akademi Mitigasi Ranggawisnu saat memberikan materi pada Hari Siaga Bencana dan Siaga Rabies